Jumat, 08 Januari 2016

Punyamu, Tetaplah Punyamu.

Punyamu, tetaplah punyamu. Namun, setidaknya, cobalah sesekali lihat sekelilingmu.

Seperti halnya kamu yang tak mampu hidup sendirian tanpa orang lain. Yang lain pun tak mampu hidup sendirian tanpa orang yang lainnnya lagi. Kemudian, bukanlah perihal yang tak mungkin bila orang lain bagi orang lain itu ialah kamu.

--
Tanpa disadari, ketika yang lain sedang mengeluarkan rupiah mereka mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk sekali makan di dalam sejuknya resto berbintang. Yang lainnya lagi tengah berjalan berjualan lima potong semangka untuk memperoleh sepuluh ribu rupiah di dalam derasnya sinar matahari.

~
Jika menemukan yang demikian, maka pintalah apa yang mereka jajai sesuai keikhlasanmu. Dengan cara yang seharusnya.
Mereka tidak sedang meminta.
Mereka lebih mulia, yang berjuang mempertahankan diri dari meminta-minta.
*tell to own self
~

Meskipun mungkin apa yang mereka jajai tidak penting bagimu, namun dipintanya olehmu atas apa yang mereka jajakan ialah begitu berarti bagi mereka.

Jika apa yang disuguhkan oleh mereka tak sanggup mencapai barisan kebutuhan-kebutuhanmu, setidaknya bawalah pulang kebahagiaan ke dalam rumahmu dengan menjadi saksi hidup atas kebahagiaan mereka membawa pulang lembaran-lembaran kebahagiaan ke dalam rumah mereka.

Jika apa yang ditawarkan oleh mereka tak mampu menjangkau deretan keinginan-keinginanmu, setidaknya bawalah pulang senyuman kedalam rumahmu dengan menjadi alasan atas senyuman mereka membawa pulang genggaman kemenangan ke dalam rumah mereka.
--

Punyamu, tetaplah punyamu. Namun, setidaknya, cobalah sesekali lihat sekelilingmu.

//Terjemahkan kata sesekali menjadi lebih dari sering, bila mungkin.//

*Molucca - Ketika matahari dan matahati terpaut menjadi satu*

Baca Selengkapnya...