Selamat sore, Manis.
Bagaimana kabarmu? Baikkah? Semoga selalu demikian, aku bahagia melihatmu selalu baik-baik saja dan aku selalu mendoakanmu untuk itu.
Apakah kamu tahu? Aku mencintaimu, bahkan cinta padamu telah membeku pada setiap jengkal di sekujurmu. Dan mungkin karena cinta itulah sehingga kau begitu hebat menempati setiap ruang di hatiku walaupun mungkin aku hanyalah satu diantara beribu yang mengagumimu namun tak kau benar tahu siapa aku. Mungkin. Tapi aku begitu mengagumimu.
Apakah kamu tahu? Aku begitu bersyukur untuk kasih sayang Sang Pencipta yang telah menitipkanku padamu. Yang membiarkan nafasku terpaut bersama udaramu. Membiarkan langkah kakiku tertopang bumimu. Dan juga berterimakasih atas sehelai silaturahim yang dengan penuh baik hati telah bersedia menjadi sehalus penyalur sumber pemicu detak jantungku selama 6705 jam, dan sehelai itulah yang telah membuatku menyatu denganmu.
Apakah kamu tahu? Aku rindu duduk bersejajar dengan tanah lapangmu yang mampu membawa sekian orang mengudara. Bukan karena aku ingin kau membawaku mengudara namun ada kekalutan yang harus dipecahkan disana. Kekalutan yang harus dipecahkan dengan membiarkan lazuardi dan senjamu menghantamnya hingga menghancur kemudian menghambur bersama titik-titik sore yang terus mengabur.
Apakah kamu tahu?
Selasa, 24 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar